SDGS 7: Affordable and Clean Energy Research
Innovation of Organic Mulch from Rice Straw Waste to Achieve Climate-Smart Agriculture as an Accelerator for Green Economy Goals
This study explores the innovation of using organic mulch made from rice straw waste for climate-smart agriculture. The main goal is to accelerate the achievement of a green economy by utilizing affordable and clean energy. This research is relevant to SDG 7, promoting more efficient and environmentally friendly energy use.
Application of Stock Forecasting Method for Decision-making Based on Error Calculation at TB Bina Karya
This study develops an application to determine a more efficient stock forecasting method. One of its objectives is to reduce energy consumption in logistics and distribution processes. The research aligns with SDG 7, aiming to improve energy efficiency across the supply chain.
University Measures Towards Affordable and Clean Energy
Energy-efficient renovation and building
Universitas Terbuka has implemented equipment that reduces excessive electrical energy consumption sourced from the national grid (PLN). These ideas encompass a broad range of energy-saving technologies and sustainable solutions crucial to environmental sustainability. The following is an explanation of each concept mentioned:
- Use of LCD Monitors and Low-Power CPUs: Replacing CRT monitors with LCDs or LEDs and using energy-efficient CPUs can reduce electricity consumption. This technology helps in optimising energy use in the study or office.
- Uses of LED Lights for Room Lighting: LED lights consume less power than incandescent lamps or CFLs (Compact Fluorescent Lamps), with higher efficiency and longer lifespan.
- Use of Automatic Mechanical Faucets in Sinks: Automatic faucets only drain water when needed to help reduce water wastage. It can be applied in buildings to improve water use efficiency.
- Green Open Living Room to Maximise Daylight Lighting: Building designs that maximise natural lighting from sunlight will reduce the need for artificial lighting during the day, thus saving energy.
- Use of Central Air Conditioning: Central air conditioning systems are typically more efficient for large buildings, as they can be designed to distribute temperature evenly throughout the room compared to individual unit air conditioners.
- Automatic Hand Washing with Solar Panels: Automated systems that use energy from solar panels can be applied to public facilities such as handwashing stations. This not only saves conventional electrical power but also encourages the use of renewable energy.
- Watering Plants with Solar Panels: Using solar panels for watering plants can ensure an energy-efficient automatic irrigation system suitable for gardens or green areas in buildings or cities.
7.2 University measures
11 Juli 2024

Sejak 2010, Universitas Terbuka (UT) telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam dalam mengatasi permasalahan lingkungan melalui gerakan UT Go Green. Berbagai program telah dilaksanakan di UT Pusat maupun di UT Daerah, termasuk pengurangan penggunaan kertas, penanaman pohon langka, pembangunan danau buatan, pengelolaan sampah, pembuatan biopori, penggunaan energi baru terbarukan, dan pengembangan eco building. gatasi permasalahan lingkungan melalui gerakan UT Go Green. Program UT Go Green bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian pegawai dan mahasiswa untuk turut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup dengan mengurangi penyebab kerusakan lingkungan. Melalui komitmen yang kuat dan kolaborasi dengan berbagai pihak, UT sebagai kampus besar dengan 550 ribu lebih mahasiswa dapat mewujudkan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tahun 2024 (UI Green Metrics)

Universitas Terbuka terus melakukan langkah-langkah dan program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui beberapa program yang dilaksanakan diantaranya adalah pemasangan lampu panel surya untuk penerangan jalan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan atau energi ramah lingkungan guna mendukung program pengurangan efek rumah kaca. Program lainnya adalah memastikan fasilitas cuci tangan yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Universitas Terbuka berusaha menginovasi penggunaan energi terbarukan untuk proses cuci tangan. Universitas Terbuka merupakan salah satu perguruan tinggi yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 terjadi sebelumnya. Universitas ini harus membuat komunitas akademiknya bekerja dari rumah. Namun, ada unit layanan yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa dan staf yang harus terus memberikan layanan, untuk memastikan bahwa semua itu dilakukan dengan cuci tangan otomatis dan portabel, serta efisiensi air. Efisiensi air di sini dilakukan dengan teknologi sensor, air akan mengalir ketika ada sensor yang terdeteksi oleh tubuh manusia.
Tahun 2024 (UI Green Metrics)

Universitas Terbuka terus melakukan langkah-langkah dan program untuk mendukung lingkungan yang dirancang, dibangun, dan dikelola untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem. Bus shuttle di Universitas Terbuka digunakan untuk mengakomodasi transportasi komunitas akademik dan mengurangi penggunaan mobil pribadi, guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Rute yang direncanakan adalah di luar kota seperti Bogor, Tangerang hingga Bekasi. Saat ini terdapat 2 bus shuttle dan 4 minibus milik Universitas Terbuka. Kapasitas bus shuttle adalah 25 orang, sedangkan minibus dapat menampung 8 orang. Untuk mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peralatan transportasi yang digunakan untuk aktivitas di area kampus, saat ini universitas memiliki 2 mobil golf listrik, 1 mobil operasional listrik, 9 sepeda listrik, dan 9 Segway, yang digunakan untuk aktivitas di kantor oleh komunitas Universitas Terbuka.
6 Januari 2024

Kantor UT Pusat memiliki danau buatan seluas 2,5 Ha yang berfungsi untuk konservasi air dan menerapkan eco drainage, yang merupakan drainase ramah lingkungan (drainase inkonvensional). Danau ini berfungsi sebagai pengurang banjir dan menstabilkan aliran air di sekitar lingkungan Universitas Terbuka, berbagai jenis ikan dan hewan juga ditemukan di danau dan lingkungan sekitarnya. Pelestarian fauna dijaga dengan melarang perburuan dan penangkapan ikan. Selain manfaat lingkungannya, danau ini berfungsi sebagai fasilitas rekreasi bagi komunitas akademik Universitas Terbuka.
Di tengah danau, terdapat gazebo yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seperti olahraga dan pertemuan.
Pemeliharaan danau dilakukan setiap hari untuk membersihkannya dari limbah organik seperti daun dan cabang yang jatuh.
Praktik konservasi air lainnya adalah BioPore. BioPore membuat tanah di kampus menjadi subur, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan mengurangi genangan air saat hujan, mencegah kemungkinan banjir lokal.
Tahun 2022-2025

Universitas Terbuka terus melakukan langkah-langkah dan program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui beberapa program yang dilaksanakan diantaranya adalah pemasangan lampu panel surya untuk penerangan jalan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan atau energi ramah lingkungan guna mendukung program pengurangan efek rumah kaca. Program lainnya adalah memastikan fasilitas cuci tangan yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Universitas Terbuka berusaha menginovasi penggunaan energi terbarukan untuk proses cuci tangan. Universitas Terbuka merupakan salah satu perguruan tinggi yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 terjadi sebelumnya. Universitas ini harus membuat komunitas akademiknya bekerja dari rumah. Namun, ada unit layanan yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa dan staf yang harus terus memberikan layanan, untuk memastikan bahwa semua itu dilakukan dengan cuci tangan otomatis dan portabel, serta efisiensi air. Efisiensi air di sini dilakukan dengan teknologi sensor, air akan mengalir ketika ada sensor yang terdeteksi oleh tubuh manusia.

Sehubungan dengan komitmen Universitas Terbuka (UT) terhadap Upaya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan dengan konsep Green Campus, terdapat beberapa poin kebijakan yang tertuang antara lain: Menugaskan kepada pimpinan unit kerja dan seluruh pegawai untuk berpartisipasi aktif mewujudkan pembatasan penggunaan kertas dan plastik di unit kerja masing-masing, mendorong pemanfaatan kertas secara hemat, meminimalisir penggunaan kemasan sekali pakai pada sajian makan/minum dan mendorong penggunaan tempat/botol air minum (tumbler) dan wadah minuman (pitcher) kepada seluruh civitas, Meningkatkan penggunaan Office Automation (OA) yaitu aplikasi PANUTAN untuk membuat seluruh dokumen tata naskah dinas dan persuratan untuk seluruh kegiatan UT dengan konsep paperless akademika.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka (LPPM UT) telah melaksanakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap dan juga Univesitas Sumatera Utara (USU) dalam hal Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) pada 5 Januari 2024. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kolaborasi antar lembaga pendidikan tinggi dan industri, serta menunjukkan komitmen bersama untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Melalui sinergi antara LPPM UT, USU, dan PT Arutmin Indonesia, diharapkan berbagai program pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk terus memperluas jaringan kerjasama dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
a. Peraturan Rektor Universitas Terbuka Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Green University di Lingkungan Universitas Terbuka Nomor 276 Tahun 2024 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).
b. Peraturan Rektor Universitas Terbuka Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Green University di Lingkungan Universitas Terbuka Nomor 276 Tahun 2024 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 313).
7.3 Energy use density
Energy (GJ) used per m2 floor space of the university buildings [Numerical]
TBA
7.4 Energy and the community
16 Mei 2023

Universitas Terbuka (UT) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menandatangani MoU pada Mei 2023 untuk mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia KLHK serta penguatan peran UT dalam penyuluhan kehutanan dan pendidikan lingkungan. Inisiatif ini menunjukkan adanya kebijakan institusional UT yang mendukung konservasi, restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat melalui kolaborasi pendidikan dan pengembangan kompetensi aparatur kehutanan.
14 Oktober 2025

Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Universitas Terbuka (UT) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Tahun 2025. Program pengabdian ini bertujuan memberdayakan santri melalui penerapan konsep sociopreneurship bio-sirkular, sebuah pendekatan wirausaha sosial yang menggabungkan prinsip keberlanjutan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Melalui pelatihan dan pendampingan, para santri didorong untuk mengembangkan unit usaha produktif yang dapat memperkuat kemandirian ekonomi pesantren serta mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal.
20 Juni 2024

Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten. Secara geografis, UT termasuk wilayah kecamatan Pamulang, yang diapit oleh dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pondok Cabe Udik (PCU) dan Kelurahatn Pondok Cabe Ilir (PCI). Kondisi geografis tersebut merupakan peluang yang sangat baik bagi UT untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Kecamatan Pamulang, khususnya kedua kelurahan tersebut. Upaya pendekatan oleh UT dilakukan sejak Desember 2023 lalu dengan kegiatan audiensi dari Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UT bersama beberapa perwakilan fakultas ke kantor Kecamatan Pamulang dan mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Camat Pamulang, Mukroni. Kegiatan PkM di Kelurahan PCI dan PCU sendiri melingkupi beberapa bidang. Pertama, pemberdayaan anggota PKK dalam peningkatan ekonomi keluarga anggota PKK. Kedua, penguatan literasi bagi Guru SD berupa pengembangan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills atau HOTS). Ketiga, penguatan ketahanan keluarga di Pondok Cabe Ilir mengenai ketahanan keluarga khususnya dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang kompleks. Keempat, kolaborasi dengan UMKM dalam Hilirisasi Program Kuliner Unggulan di Kelurahan PCI. Kelima, revitalisasi Mata Air Kobak Nyamplung Berbasis Swakelola Komunitas.
18 September 2025

Universitas Terbuka (UT) meresmikan Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, sebagai Desa Binaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Nasional pada Rabu (17/9/2025). Keberhasilan Juruan Daya menjadi desa binaan UT membuktikan bahwa kolaborasi yang konsisten bisa memberikan hasil yang berdampak langsung bagi masyarakat. Koordinator Tim PKM UT Surabaya, Sucipto, menjelaskan bahwa peresmian ini merupakan bukti konsistensi UT dalam membangun desa wisata berbasis potensi lokal. Program Desa Binaan Juruan Daya menjadi salah satu bentuk dukungan Universitas Terbuka terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diantarnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui pemanfaatan solar cell sebagai energi terbarukan. Sinergi ini menunjukkan komitmen UT untuk tidak hanya mencerdaskan bangsa, tetapi juga menghadirkan keberlanjutan dan dampak nyata bagi masyarakat desa.
14 Oktober 2025

Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Universitas Terbuka (UT) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Tahun 2025. Program pengabdian ini bertujuan memberdayakan santri melalui penerapan konsep sociopreneurship bio-sirkular, sebuah pendekatan wirausaha sosial yang menggabungkan prinsip keberlanjutan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Melalui pelatihan dan pendampingan, para santri didorong untuk mengembangkan unit usaha produktif yang dapat memperkuat kemandirian ekonomi pesantren serta mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal.
7.5 Low-carbon energy use
Program Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Energi terbarukan (energi surya) untuk lampu luar ruangan dan fasilitas cuci tangan di Universitas Terbuka
Universitas Terbuka terus melakukan langkah-langkah dan program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui beberapa program yang dilaksanakan:
- Pemasangan lampu panel surya untuk penerangan jalan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan atau energi ramah lingkungan guna mendukung program pengurangan efek rumah kaca.
- Memastikan fasilitas cuci tangan yang biasanya menggunakan listrik sebagai sumber energi. Universitas Terbuka berusaha menginovasi penggunaan energi terbarukan untuk proses cuci tangan. Universitas Terbuka merupakan salah satu perguruan tinggi yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 terjadi sebelumnya. Universitas ini harus membuat komunitas akademiknya bekerja dari rumah. Namun, ada unit layanan yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa dan staf yang harus terus memberikan layanan, untuk memastikan bahwa semua itu dilakukan dengan cuci tangan otomatis dan portabel, serta efisiensi air. Efisiensi air di sini dilakukan dengan teknologi sensor, air akan mengalir ketika ada sensor yang terdeteksi oleh tubuh manusia.

- Bus shuttle di Universitas Terbuka digunakan untuk mengakomodasi transportasi komunitas akademik dan mengurangi penggunaan mobil pribadi, guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Rute yang direncanakan adalah di luar kota seperti Bogor, Tangerang hingga Bekasi. Saat ini terdapat 2 bus shuttle dan 4 minibus milik Universitas Terbuka. Kapasitas bus shuttle adalah 25 orang, sedangkan minibus dapat menampung 8 orang.
- Untuk mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peralatan transportasi yang digunakan untuk aktivitas di area kampus, saat ini universitas memiliki 2 mobil golf listrik, 1 mobil operasional listrik, 9 sepeda listrik, dan 9 Segway, yang digunakan untuk aktivitas di kantor oleh komunitas Universitas Terbuka.


Isikan Judul Berita (Beserta input tautan)
Tanggal
Gambar Berita (klik Tambahkan Media pada penyunting teks)

Isi Redaksi Berita