SDGS 10 : REDUCED INEQUALITIES
Promoting Inclusivity in Higher Education: Supporting students with disabilites at Universitas Terbuka in line with SDG 10
As of 2023, Universitas Terbuka (UT) has enrolled 525,419 students (source: https://www.ut.ac.id/ut-dalam-angka-2), a figure that includes individuals who have successfully registered and completed all course requirements, including exams. These students are spread across domestic and international locations, reflecting the university’s broad reach and commitment to accessible education. Approximately 5,605 students are the first generation in their families to pursue higher education, with over 75% being female.
UT’s efforts align with Sustainable Development Goal (SDG) 4: Quality Education. In 2023, the university continues to prioritize inclusive, equitable education, particularly for Indonesians in remote and underserved areas. By breaking down barriers to higher education, UT empowers individuals and contributes to the nation’s broader social and economic development.
In line with this, there are 48,479 students in Indonesia, including those from the 3T regions (outermost, frontier, and disadvantaged areas).
In addition, UT has 4,098 international students across 51 countries, with the largest groups in Malaysia, Japan, South Korea, Taiwan, Hong Kong, Saudi Arabia, and Singapore. These countries host significant Indonesian expatriates or individuals seeking flexible educational opportunities, which UT’s open and distance learning model effectively provides.
In Malaysia, many Indonesian workers and their families take advantage of UT’s affordable, accessible education. Similarly, in countries like Japan, South Korea, and Saudi Arabia, UT attracts students who want to continue their studies while living or working abroad. UT’s flexible learning options make it easier for students to access higher education regardless of where they live.
This international reach reflects UT’s commitment to providing quality education accessible to people worldwide, aligning with SDG 4 (Quality Education) by offering inclusive and equitable learning opportunities. It also supports SDG 10 (Reduced Inequalities) by making education available to students from diverse backgrounds, no matter their location or situation. UT’s growing international presence helps foster cross-cultural exchange and strengthens its role in the global education community.
The students with disabilities at Universitas Terbuka (UT) represent diverse needs and challenges, highlighting the university’s commitment to inclusivity and equal access to higher education. Of the 693 students with disabilities enrolled at UT as of 2023, the largest group consists of individuals with physical disabilities (51%). These students often face mobility challenges, but UT’s open and distance learning model allows them to study flexibly, overcoming barriers related to transportation or access to physical campuses.
The largest groups include students with hearing impairments (19%) and visual impairments (18%). UT provides specialized learning materials for these students, such as sign language interpretation, captioned videos, and screen reader-compatible resources. UT’s commitment to accessible learning environments ensures that students with hearing and visual impairments can participate fully in their academic programs.
There are also students with intellectual disabilities (6%), speech impairments (3%), behavioral disabilities (2%), and multiple disabilities (1%). Each group requires tailored support, such as cognitive assistance tools, learning, and assessment assistance to ensure they can complete their studies.
The diversity of disabilities represented at UT underscores the university’s role in providing opportunities for students from all walks of life. By offering flexible learning formats, customized support services, and a commitment to accessibility, UT enables students with disabilities to pursue higher education and contribute meaningfully to society. This approach directly supports SDG 10 (Reduced Inequalities) by promoting equal access to education for all, regardless of physical, cognitive, or sensory challenges. It also aligns with SDG 4 (Quality Education) by ensuring that educational opportunities are inclusive, equitable, and accessible to all students.
UT also offers opportunities for Southeast Asian students through exchange programs with other open and distance learning universities. UT provides a platform for micro-credentials at this link via the ICE Institute (Indonesia Cyber Education).
Furthermore, UT offers the BIPA (Indonesian Language Program for Foreign Speakers), designed and maintained by the university to help non-native speakers learn and improve their Bahasa Indonesia skills without the need to attend traditional in-person classes. This information can be accessed at https://bipa.ut.ac.id.
10.6 Measuresagainst discrimination
6 Februari 2024
Universitas Terbuka (UT) menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip penerimaan pendidikan tanpa diskriminasi melalui inovasi dan perluasan kemitraan strategis.
UT secara konsisten menerapkan sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) yang memungkinkan siapa pun — tanpa batas usia, latar belakang sosial, profesi, maupun lokasi geografis — untuk memperoleh akses pendidikan tinggi berkualitas. Dalam upayanya menuju satu juta mahasiswa, UT terus memperluas jangkauan inklusifnya dengan memperkuat kolaborasi dengan berbagai lembaga, termasuk Universitas Siber Muhammadiyah, Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Peluncuran Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) oleh UT menjadi bukti nyata keterbukaan akses terhadap pendidikan profesi hukum yang dapat diikuti siapa saja, baik praktisi, pekerja, maupun masyarakat umum yang ingin meningkatkan kompetensi profesionalnya. Selain itu, kerja sama dengan BSI Maslahat melalui program BSI Scholarship Afirmasi memperluas kesempatan pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai lapisan ekonomi.
Melalui kebijakan dan implementasi nyata ini, UT secara langsung mendukung SDGs 10 Komponen: Non-discriminatory Admissions Policy, dengan membuka pintu pendidikan tinggi yang inklusif, adil, dan setara, sehingga mengurangi kesenjangan sosial serta memperkuat asas keadilan dalam akses pendidikan di Indonesia.
31 Oktober 2024
Universitas Terbuka (UT) melalui FHISIP UT dan UT Malang menyelenggarakan Talkshow Entrepreneurship bertajuk “Pengembangan Potensi Entrepreneurship Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2045” sebagai bagian dari kegiatan Studium Generale. Kegiatan ini menunjukkan peran aktif UT dalam membuka akses pendidikan tinggi dan pelatihan kewirausahaan yang inklusif dan tanpa diskriminasi, selaras dengan prinsip SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy.
UT mengedepankan sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) yang memungkinkan semua kalangan—tanpa batas usia, lokasi, status sosial, atau latar belakang pendidikan—untuk berpartisipasi dalam kegiatan akademik dan pengembangan diri. Melalui seminar ini, UT menegaskan komitmennya membangun ekosistem pendidikan dan ekonomi yang inklusif, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai sektor (pemerintah, UMKM, akademisi, dan pelaku bisnis).
Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa tentang kewirausahaan, tetapi juga memperkuat kesetaraan kesempatan belajar dan berkarir bagi semua. Dengan membuka ruang dialog lintas generasi dan profesi, UT berperan nyata sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mendorong akses pendidikan tanpa diskriminasi serta memperkuat inklusivitas sosial dan ekonomi dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
12 Desember 2024
Universitas Terbuka (UT) kembali menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi yang inklusif dan non-diskriminatif melalui penyelenggaraan Webinar Nasional “Kewirausahaan dan Perbankan: Strategi Pendanaan untuk UMKM” bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kegiatan ini terbuka bagi seluruh masyarakat dan mahasiswa, tanpa batasan latar belakang, profesi, atau usia — sejalan dengan prinsip SDGs 10 Komponen Non-Discriminatory Admissions Policy, yang menegaskan akses pendidikan setara bagi semua kalangan.
Melalui sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ), UT memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk belajar dan mengembangkan potensi kewirausahaan. Webinar ini menghadirkan akademisi UT dan profesional BRI untuk membahas strategi pendanaan inklusif, literasi keuangan, serta solusi pembiayaan UMKM berbasis teknologi digital.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri dalam memperkuat kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar dapat berkembang secara berkelanjutan. UT menegaskan komitmennya terhadap akses pendidikan yang setara dan relevan, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan pemahaman pendanaan inklusif.
Dengan membuka forum pembelajaran yang terbuka untuk umum dan lintas profesi, UT memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang menerapkan kebijakan penerimaan non-diskriminatif, mendukung pemerataan kesempatan belajar, serta berkontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
30 Desember 2024
Universitas Terbuka (UT) Surabaya kembali mempertegas komitmennya terhadap pendidikan tinggi yang terbuka, inklusif, dan non-diskriminatif dengan menambah lima Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) baru di Jawa Timur: SALUT Progresif Gresik, Karismatik Madiun, Putra Cendekia Madiun, Husni Pattimura Jombang, dan Al Muttaqin Madiun.
Dengan bertambahnya jaringan SALUT ini, kini UT Surabaya memiliki 18 pusat layanan pendidikan yang tersebar di berbagai daerah, seperti Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, Lamongan, hingga Sumenep. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dari berbagai latar belakang — termasuk pekerja, ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, dan warga di wilayah terpencil — agar tetap dapat menikmati akses pendidikan tinggi berkualitas tanpa hambatan geografis maupun sosial.
Direktur UT Surabaya, Dr. Hj. Suparti, M.Pd, menegaskan bahwa kehadiran SALUT merupakan bentuk nyata dari misi UT dalam memperluas partisipasi pendidikan tinggi dan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) mahasiswa di Jawa Timur.
Kebijakan ini mencerminkan implementasi nyata dari SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy, di mana UT membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun untuk belajar tanpa batas usia, asal daerah, ekonomi, atau status sosial. Melalui inovasi layanan SALUT, UT semakin memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi nasional yang menjunjung kesetaraan akses dan keadilan sosial dalam pendidikan.
.
21 Desember 2024
Universitas Terbuka (UT) Majene menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang inklusif dan non-diskriminatif dengan menjadi tuan rumah Workshop “Membangun Masa Depan Setara di Semua Aspek Kehidupan” yang diselenggarakan oleh PIK-R Marasana bekerja sama dengan Magdalene.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Muh. Agus Syam, mahasiswa UT Majene dan peserta Youth Leadership Camp di Sentul, ini bertujuan memperkuat kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan keadilan sosial di berbagai bidang kehidupan. Workshop dihadiri oleh mahasiswa lintas perguruan tinggi dan organisasi masyarakat di Kabupaten Majene, menjadikannya forum terbuka dan inklusif untuk berdialog dan berbagi perspektif.
UT Majene berperan aktif dengan memberikan dukungan dan ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam isu sosial, khususnya dalam memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi semua kalangan tanpa diskriminasi.
Kegiatan ini merepresentasikan implementasi SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy, di mana UT tidak hanya menjamin akses pendidikan yang setara bagi semua, tetapi juga menumbuhkan lingkungan kampus yang mendukung toleransi, keberagaman, dan pemberdayaan sosial. Melalui kegiatan seperti ini, UT Majene memperkuat perannya sebagai agen perubahan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.
06 Desember 2024
Universitas Terbuka (UT) Lampung meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Bintara Rumbia di Kabupaten Lampung Tengah pada 6 Desember 2024, sebagai langkah strategis dalam memperluas akses pendidikan tinggi yang inklusif dan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil.
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh daerah, Direktur UT Lampung, Dra. Sri Ismulyaty, M.Si., menegaskan bahwa pendirian SALUT ini merupakan bagian dari komitmen UT dalam mewujudkan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi di Indonesia. UT terus berupaya agar setiap individu, tanpa memandang usia, status ekonomi, profesi, maupun lokasi geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan meraih gelar akademik.
Kehadiran SALUT Bintara Rumbia menjadi bukti nyata pelaksanaan SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy, di mana UT membuka akses pendidikan yang terjangkau, fleksibel, dan dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Dengan memperluas jaringan layanan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, UT Lampung berkontribusi aktif dalam mengurangi kesenjangan pendidikan antarwilayah serta memperkuat peran pendidikan tinggi sebagai pendorong keadilan sosial dan pemerataan kesempatan belajar di Indonesia.
18 November 2024
Dalam konteks Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland PIK 2 di Kabupaten Tangerang, Banten, Universitas Terbuka (UT) memainkan peran penting sebagai pilar pendidikan tinggi yang mendukung pembangunan inklusif dan berkeadilan sosial, sejalan dengan SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy.
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang berbasis sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) di Indonesia, UT telah hadir di kawasan Tangerang – termasuk di sekitar BSD dan PIK 2, yang kini berkembang pesat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan nasional. Keberadaan UT Tangerang menjadi bagian strategis dari upaya pemerintah menghadirkan pendidikan tinggi tanpa batas wilayah, usia, profesi, maupun latar belakang sosial-ekonomi.
Melalui model pembelajaran fleksibel dan kemitraan dengan berbagai institusi di kawasan ekonomi baru ini, UT berkontribusi dalam pemerataan kesempatan belajar dan pengembangan SDM lokal di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur dan industri. Dengan demikian, masyarakat di sekitar PIK 2, Teluknaga, hingga Muara, tidak hanya menikmati manfaat fisik dari pembangunan, tetapi juga akses terhadap pendidikan tinggi yang setara dan terjangkau.
Kehadiran UT di wilayah pengembangan PSN Tropical Coastland memperkuat posisi universitas ini sebagai agen pemerataan pendidikan nasional, mendukung pembangunan inklusif, serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi berjalan seiring dengan inklusi sosial dan pendidikan untuk semua.
18 November 2024
Universitas Terbuka (UT) melalui modul pembelajaran dan bahan ajar resminya mengajak mahasiswa memahami konsep keuangan inklusif melalui investasi pada berbagai instrumen Surat Berharga Negara (SBN) seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Tabungan (ST), dan Saving Bond Ritel (SBR). Pembelajaran ini sejalan dengan SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy, karena UT membuka akses pendidikan ekonomi dan finansial kepada semua kalangan tanpa batas usia, profesi, maupun latar belakang sosial.
Melalui sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ), UT memastikan bahwa siapa pun dapat memperoleh pengetahuan tentang investasi aman, stabil, dan berkelanjutan yang sekaligus mendukung pembangunan nasional. Modul UT mengajarkan mahasiswa untuk memahami bagaimana SBN menjadi sarana partisipasi masyarakat dalam membiayai pembangunan negara serta berkontribusi pada terciptanya keuangan yang inklusif.
Dengan pendekatan pembelajaran yang terjangkau, fleksibel, dan nondiskriminatif, UT tidak hanya memperluas akses pendidikan tinggi, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar melek finansial dan berpartisipasi aktif dalam ekonomi nasional. Inisiatif ini mempertegas peran UT sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mendukung pemerataan literasi keuangan, penguatan ekonomi rakyat, dan pencapaian SDGs 10 untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia.
02 November 2024
Universitas Terbuka (UT) berkomitmen kuat untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif, terjangkau, dan nondiskriminatif, sejalan dengan SDGs 10 Komponen: Non-Discriminatory Admissions Policy. Melalui berbagai program beasiswa, UT memastikan bahwa kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi tidak terbatas pada kondisi ekonomi, usia, wilayah, atau latar belakang sosial mahasiswa.
Beberapa program unggulan UT antara lain:
Beasiswa Bidikmisi, yang ditujukan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk menanggung biaya pendidikan dan kebutuhan hidup;
Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), bagi mahasiswa aktif yang menunjukkan pencapaian akademik tinggi;
serta berbagai bentuk beasiswa kerja sama dengan mitra pemerintah, perusahaan, dan lembaga sosial, termasuk BSI Maslahat Scholarship dan Beasiswa UT Care.
Melalui sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ), UT memastikan bahwa tidak ada batasan geografis atau sosial dalam mengakses pendidikan tinggi. Kebijakan penerimaan mahasiswa tanpa diskriminasi terhadap usia, profesi, atau status sosial-ekonomi menjadikan UT sebagai pelopor dalam pemerataan akses pendidikan di Indonesia.
Dengan dukungan program beasiswa yang luas dan fleksibel, Universitas Terbuka menjadi simbol nyata pelaksanaan SDGs 10, yakni mengurangi kesenjangan dan menjamin kesetaraan kesempatan belajar bagi seluruh masyarakat Indonesia, dari kota besar hingga pelosok negeri.
03 Desember 2024
Mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Penang Selenggarakan Festival Silang Budaya Indonesia Malaysia TRIBUN-MEDAN.com, PENANG – Minggu (01/12/2024) Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universitas Terbuka Pokjar Penang menyelenggarakan Festival Silang Budaya Indonesia Malaysia bertempat di Komtar gedung tertinggi di tengah Kota Georgetown, Penang, Malaysia. Festival ini merupakan Festival tahun ke tiga yang diselenggarakan PPI Universitas Terbuka Pokjar Penang. Acara dimulai dari pembacaan ayat suci Al Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Malaysia, menyanyikan lagu hymne Universitas Terbuka , sambutan Ketua Pelaksana, sambutan Ketua PPI Universitas Terbuka Penang, Sambutan Direktur UT Medan , Sambutan Konsul Jenderal RI Penang, sambutan YB Komtar, penyerahan penghargaan sponshorship, sosialisasi Konsuler dan imigrasi, persembahan tari daerah Indonesia, penampilan angklung, penampilan kolaborasi dari PPI wilayah utara (Universitas Terbuka Penang, Universitas Terbuka Johor, Albukhary Internasional University, Universitas Utara Malaysia), penampilan band dari pelajar Malaysia dan pengumuman pemenang lomba yang diselenggarakan PPI Universitas Terbuka Penang. Ketua PPI Universitas Terbuka Penang Desy Nur Fadhila menyampaikan tujuan dari festival silang budaya Indonesia Malaysia adalah untuk melestarikan warisan budaya Indonesia, mempererat hubungan antar pelajar mahasiswa Universitas Terbuka , antar pelajar mahasiswa Universitas Terbuka dengan mahasiswa Indonesia dari Perguruan Tinggi lain, antar pelajar mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa Malaysia. Tujuan lainnya adalah untuk lebih memperkenalkan Universitas Terbuka kepada Pekerja Migran Indonesia yang berada di Penang. “Mahasiswa aktif Universitas Terbuka Penang ada 615 orang pekerja migran indonesia, terima kasih kepada Universitas Terbuka yang telah menjadi wadah kami untuk lanjutkan pendidikan. Terima kasih juga kepada Konsulat Jenderal RI Penang dan para Sponsorship yang telah mendukung kegiatan Festival ini” tutur Desy. Direktur Universitas Terbuka Medan , Bapak Yasir Riady, menyatakan bahwa Wilayah Kerja Universitas Terbuka Medan Adalah 33 kab/kota wilayah Sumatera Utara dan 3 wilayah di Malaysia yaitu Kuala Lumpur, Penang, dan Malaka. Mahasiswa Universitas Terbuka di wilayah lain Malaysia dikelola oleh Pusat Layanan Mahasiswa Luar Negeri di Pondok Cabe, Tangerang Selatan
29 Mei 2024
Pengabdian Masyarakat Internasional: Dosen Indonesia Memberdayakan TKI di… Singapura, JurnalPost.com -Sepuluh pekerja migran wanita Indonesia di Singapura yang juga merupakan mahasiswi Universitas Terbuka Indonesia mengikuti program pelatihan manajemen konflik dan komunikasi berbasis kepribadian pada Minggu (26/5) di YMCA Community Center, Singapura. Program yang diinisiasi oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur ini bertujuan untuk memberdayakan para pekerja migran agar lebih memahami diri sendiri dan rekan kerja, serta terampil dalam menyelesaikan konflik dan berkomunikasi efektif di lingkungan kerja yang beragam. Pelatihan yang berlangsung selama sehari penuh ini dipandu oleh Dr. Syafrida Febriyanti dan Dr. Aulia Rahmawati selaku dosen Program Studi Ilmu Komunikasi. Acara ini sekaligus merupakan Pengabdian Masyarakat Internasional yang pertamakali dilakukan oleh prodi ini.
24 Oktober 2024
Semarak Hari Santri, Plt Bupati Sugirah Ajak Para Santri Raih Kesuksesan Lewat Pendidikan tri Nasional (HSN), Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, mengajak para santri untuk merengkuh masa depan yang lebih baik melalui pendidikan. Hal ini disampaikan Sugirah pada acara peringatan HSN di Halaman Kantor Pemkab Banyuwangi, Senin (22/10). “Pendidikan adalah kunci untuk meraih kesuksesan. Sebagai santri, kalian harus terus menuntut ilmu. Baik itu ilmu agama, tapi juga ilmu dunia agar dapat bersaing di era global,” ujar Sugirah. Pendidikan, imbuhnya, saat ini bisa diakses dengan mudah. Pemkab Banyuwangi menyediakan beasiswa kuliah Banyuwangi Cerdas yang diperuntukkan bagi anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, dan disabilitas berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Banyuwangi Cerdas juga membuka jalur bagi para penghafal Qur’an atau Hafidz. “Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, tak terkecuali para santri.
09 Oktober 2024
Universitas Terbuka Palembang, Pilihan Utama Masyarakat Daerah dan Kaum Difabel MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Universitas Terbuka Palembang melaksanakan wisuda di hotel Santika Premiere Palembang. Kegiatan ini di ikuti oleh Ratusan wisudawan/i secara langsung dan lainnya secara daring. Wisuda sebanyak 1800 Mahasiswa, dengan 776 ikut wisuda secara langsung. Ada sebagian yang ikut wisuda di Jakarta ada juga yang tidak ikut wisuda,” kata Direktur UT Palembang Dr Muhammad Tahir Abunain MM usai kegiatan Wisuda di Hotel Santika Premiere Palembang Rabu (9/10/2024). Ada juga alumni tertua dengan umur 55 tahun dari PGSD guru. Kedepannya UT akan menambahkan jurusan baru seperti D3 kesehatan, S1 Penjaskes, serta akan ada beberapa Prodi lagi yang akan ditambah oleh UT. “Semoga kedepannya UT menjadi salah satu Universitas yang di pilih oleh masyarakat. Melalui beberapa pilihan prodi yang dinginkan oleh masyarakat,” harap dia. Untuk daya tampung sendiri UT menerima sebanyak- banyaknya.
27 Oktober 2024
PENYEBAB BANYAKNYA KASUS KDRT DI INDONESIA MENGGUNAKAN SALAH SATU DARI PERSPEKTIF SOSIOLOGI DIKASIH INFO – Inilah informasi jawaban soal Penyebab banyaknya kasus KDRT di Indonesia menggunakan salah satu dari perspektif sosiologi. Mahasiswa perlu mencermati topik Penyebab banyaknya kasus KDRT di Indonesia menggunakan salah satu dari perspektif sosiologi. Memahami pendekatan sosiologi yang relevan, seperti perspektif fungsionalis, konflik, atau interaksionis simbolik, dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab KDRT, misalnya ketimpangan sosial, budaya patriarki, atau dinamika keluarga. Dengan pendekatan ini, mahasiswa dapat lebih tepat dalam menjawab soal Penyebab banyaknya kasus KDRT di Indonesia menggunakan salah satu dari perspektif sosiologi dan mengaitkan analisis mereka dengan teori yang sesuai. Pemahaman ini juga membantu mahasiswa melihat permasalahan secara komprehensif, mengkaji pengaruh lingkungan sosial, dan memberikan jawaban yang kritis serta berbobot. Dilansir Dikasihinfo.com dari Modul Universitas Terbuka berikut pembahasan soal Penyebab banyaknya kasus KDRT di Indonesia menggunakan salah satu dari perspektif sosiologi. Mari simak pertanyaannya: Penyebab banyaknya kasus KDRT di Indonesia menggunakan salah satu dari perspektif sosiologi Petunjuk jawaban: Salah satu perspektif sosiologi yang dapat digunakan untuk menganalisis penyebab banyaknya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia adalah perspektif konflik. Perspektif ini, yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx, menyoroti ketimpangan kekuasaan dan bagaimana konflik antara kelompok-kelompok sosial muncul sebagai akibat dari ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, kekuasaan, dan status dalam masyarakat. Penyebab Kasus KDRT Berdasarkan Perspektif Konflik: 1
21 Desember 2024
PIK-R Marasana dan Magdalene Gelar Workshop Kesetaraan Gender TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE – Dalam upaya menguatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender di berbagai bidang, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Marasana berkolaborasi dengan Magdalene menggelar workshop bertajuk “Membangun Masa Depan Setara di Semua Aspek Kehidupan”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus Universitas Terbuka (UT) Majene dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, serta perwakilan organisasi di Kabupaten Majene. Workshop ini digagas oleh Muh. Agus Syam, mahasiswa Universitas Terbuka Majene sekaligus peserta Youth Leadership Camp di Sentul Bogor,Jawa Barat pada 13-15 September 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari hasil pembelajaran yang diperoleh Muh. Agus Syam selama mengikuti camp tersebut, dengan harapan dapat menciptakan ruang diskusi yang inklusif sekaligus memperluas pemahaman peserta terkait isu kesetaraan gender. Universitas Terbuka Majene juga berperan besar dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Kampus tersebut secara konsisten memberikan ruang dan dukungan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri serta menginisiasi kegiatan-kegiatan positif yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. “Kami sangat mendukung mahasiswa untuk berkreasi dan berkontribusi dalam isu-isu sosial, termasuk dalam upaya memperjuangkan kesetaraan gender,” ujar salah satu perwakilan Universitas Terbuka Majene
19 November 2024
Kolaborasi dengan 5 Negara, Universitas Terbuka PkM Internasional di Huta Siallagan Samosir Kolaborasi dengan 5 Negara, Universitas Terbuka PkM Internasional di Huta Siallagan Samosir (Analisadaily/Istimewa) Analisadaily.com, Samosir – Universitas Terbuka memiliki kewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Sejalan dengan kewajiban tersebut, dalam Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2020-2024 disebutkan bahwa untuk dapat memenuhi harapan masyarakat, Perguruan Tinggi dapat berperan sebagai agen pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk mewujudkan kesetaraan gender dan inklusi sosial. Oleh karena itu, Universitas Terbuka (UT) melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bertugas mengelola kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat agar dapat memberikan peningkatan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini tidak hanya dalam skala nasional, tapi juga internasional. Melalui kegiatan bertajuk “International Collaboration in Community Services of Universitas Terbuka, Indonesia: Highly Organized Research Adapted in Community Service (HORAS – UT)” Universitas Terbuka mengadakan PkM Internasional pada 16 November 2024 yang berlokasi di Huta Siallagan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa rekan sejawat Universitas Terbuka dari beberapa Negara di antaranya Dr. Alan Bruce (Universal Learning Systems-Dublin, Open University of Catalonia Spain), Prof. Ghassan Beydoun (University of Technology Sydney), Kwang Sik Chung (Korea National Open University), Qi Boya (Shanghai Open University, China) dan Dr. Asma Khalid (Pakistan)
11 Oktober 2024
Bangun Generasi Anti-Bullying: PkM FHISIP UT Gencarkan Sosialisasi di SMP Dharma Karya! Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Prodi Sosiologi FHISIP Universitas Terbuka (UT) diselenggarakan di SMP Dharma Karya UT, Pondok Cabe. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada remaja mengenai isu-isu penting seperti Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan bullying, yang semakin marak terjadi di kalangan anak muda. Selain Tim PkM yang terdiri dari para dosen, staff dan tujuh mahasiswa Prodi Sosiologi FHISIP UT, kegiatan ini dihadiri oleh 100 siswa/i, yang terdiri dari seluruh siswa kelas IX dan perwakilan kelas VII dan VIII, serta 7 guru dan staf sekolah, termasuk Kepala Sekolah SMP Dharma Karya UT, Bapak Dede Budianto, S.Pd. Dalam sambutannya, Bapak Dede Budianto menekankan pentingnya sosialisasi seperti ini bagi remaja untuk menghindarkan mereka dari perilaku negatif seperti bullying dan kekerasan berbasis gender online, baik sebagai pelaku maupun korban. Beliau juga menyatakan dukungannya penuh terhadap upaya ini, mengingat peran penting sekolah dalam memberikan pendidikan karakter dan kesadaran sosial bagi para siswa. Senada dengan hal tersebut, Ibu Dra. Parwitaningsih, M.Si., selaku Ketua Prodi Sosiologi sekaligus Ketua Tim PkM, dalam sambutannya menekankan bahwa sosialisasi ini diharapkan dapat membekali para siswa dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menjaga diri dari kekerasan serta membangun lingkungan sekolah yang lebih aman dan inklusif
22 November 2024
Winner Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 2024, Dewi Anggraeni Ungkap Makna dan Potensi 5B TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai Winner Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 2024 , Dewi Anggraeni Hayatun Nufus (20) mengemukakan sebuah pendekatan yang sangat relevan dalam pemberdayaan perempuan Indonesia, yaitu dengan sebutan 5B : Behavior, Brain, Beauty, Brave, dan Believe. Perempuan cantik asal Kota Bekasi ini mengatakan pendekatan tersebut memiliki tujuan untuk tidak hanya mendorong kesetaraan gender, tetapi juga untuk membantu perempuan Indonesia mencapai potensi terbaik mereka, memahami peran dalam masyarakat, dan berkontribusi guna menciptakan perubahan yang lebih positif di masa depan. Advertisement Menurut mahasiswi semester 5 Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta dan sedang mengambil double degree semester 1 Ilmu Hukum di Universitas Terbuka menegaskan pemberdayaan perempuan tidak bisa dilepaskan dari lima aspek penting yang membentuk kehidupan perempuan secara utuh yaitu sebagai berikut: Winner Puteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia 2024, Dewi Anggraeni saat mengenakan pakaian adat. (FOTO: Dewi for Times Indonesia) 1. Behavior atau perilaku, adalah dasar dari segalanya. Perempuan diajak untuk memiliki sikap positif, penuh empati, dan menjaga integritas dalam setiap aspek kehidupan, baik di rumah, tempat kerja, maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari. Melalui sikap ini, perempuan dapat membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan saling mendukung satu sama lain. 2. Brain atau otak, mengajak perempuan untuk terus mengembangkan diri melalui pendidikan dan peningkatan pengetahuan. Dewi menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membuka wawasan yang lebih luas, berpikir kritis, dan bijaksana, yang nantinya akan diwariskan kepada generasi mendatang
10 November 2024
Wejangan Wamen PPMI, Christina Aryani untuk Pahlawan Devisa. SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen PPMI), Christina Aryani, baru-baru ini memberikan sejumlah pesan penting dalam acara pelepasan 399 calon pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan. Acara ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, memberikan momen yang sangat berarti bagi calon pekerja migran dan keluarga mereka. Pelepasan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam memastikan kesiapan para pekerja migran, mengingat keberangkatan mereka membawa harapan besar untuk kehidupan yang lebih baik dan membawa devisa untuk Indonesia. Dalam acara tersebut, Christina Aryani menekankan beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh para pekerja migran sebelum mereka memulai perjalanan ke negara tujuan. Christina Aryani mengingatkan calon pekerja migran untuk bersyukur atas kesempatan yang telah mereka dapatkan. Persaingan ketat dan proses seleksi yang panjang menunjukkan bahwa kesempatan ini sangat berharga. Christina berharap para pekerja memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga. “Ini adalah kesempatan langka yang tidak semua orang bisa dapatkan
28 Oktober 2024
27 PMI di Taiwan Lulus UT, Kementerian Perlindungan PMI: Tingkatkan Kualitas SDM Mereka adalah para pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di wilayah Taiwan. Sekretaris Utama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia , Rinardi mendukung langkah para PMI ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Para wisudawan memiliki misi untuk mencerdaskan dirinya sendiri. Mereka meningkatkan kualitas SDM. Pada saat pulang dapat memberikan sumbangsih untuk perekonomian Indonesia,” ujar Rinardi dalam sambutannya secara daring. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT Rahmat Budiman mendukung langkah para PMI menempuh pendidikan tinggi. “Saudara adalah orang-orang hebat yang mampu membagi waktu antara bekerja dan kuliah sehingga bisa lulus meraih gelar sarjana,” ucap Rahmat. Rahmat mengatakan, wisuda kali ini merupakan bukti nyata komitmen UT dalam memberikan akses pendidikan tinggi bagi PMI di luar negeri. Dirinya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Dia ingin agar wisuda kali ini dapat menjadi pemacu semangat bagi PMI
04 Desember 2024
Hari Disabilitas Internasional 2024, Penyandang Disabilitas punya kesempatan kuliah di UT untuk kejar mimpinya. Setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Pada peringatan tahun ini mengusung tema global “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang disabilitas untuk Masa depan.
02 November 2024
H. Eman – Dena Dinilai Peduli Terhadap Pembangunan Fasilitas Umum untuk Disabilitas TRIBUNJABAR.ID Cabup dan cawabup Majalengka nomor urut 1, H. Eman Suherman – Dena Muhamad Ramdhan dinilai punya gagasan yang reaslistis dan mudah diwujukan di debat Pilkada 2024. Dalam gagasannya soal pembangunan infrastruktur, pasangan ini lebih visioner dalam penyampaian gagasan dan program. Pengamat politik dan kebijakan publik FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah menilai, pasangan H. Eman – Dena mempunyai prioritas dalam hal memenuhi kebutuhan dan pelayanan masyarakat. Salah satunya mewujudkan fasilitas umum yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas, contohnya trotoar jalan yang dilengkapi dengan guiding block. “Kalau saya lihat arahnya ini lebih kepada pembangunan infrastruktur yang kemudian jadi fasilitas kotanya lebih bagus. Sehingga lebih ramah kepada penyandang disabilitas khususnya,” ujar Insan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (2/11/2024)
27 Juni 2024
H. Eman – Dena Dinilai Peduli Terhadap Pembangunan Fasilitas Umum untuk Disabilitas TRIBUNJABAR.ID Cabup dan cawabup Majalengka nomor urut 1, H. Eman Suherman – Dena Muhamad Ramdhan dinilai punya gagasan yang reaslistis dan mudah diwujukan di debat Pilkada 2024. Dalam gagasannya soal pembangunan infrastruktur, pasangan ini lebih visioner dalam penyampaian gagasan dan program. Pengamat politik dan kebijakan publik FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah menilai, pasangan H. Eman – Dena mempunyai prioritas dalam hal memenuhi kebutuhan dan pelayanan masyarakat. Salah satunya mewujudkan fasilitas umum yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas, contohnya trotoar jalan yang dilengkapi dengan guiding block. “Kalau saya lihat arahnya ini lebih kepada pembangunan infrastruktur yang kemudian jadi fasilitas kotanya lebih bagus. Sehingga lebih ramah kepada penyandang disabilitas khususnya,” ujar Insan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (2/11/2024)
03 Desember 2024
Disabilitas Internasional 2024: Mengapa UT Jadi Pilihan Terbaik untuk Mahasiswa Disabilitas? Setiap tanggal3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional untuk menghormati hak-hak serta kesejahteraan penyandang disabilitas. Tahun 2024, tema global “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang disabilitas untuk Masa depan yang Inklusif dan Berkelanjutan” menegaskan pentingnya partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam membentuk masa depan mereka sendiri. Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen masyarakat terhadap kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas, menjadikan penyandang disabilitas bagian integral dalam pembangunan nasional dan mempererat kolaborasi antar pemangku kepentingan demi mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) , khususnya agar tidak ada seorang pun yang tertinggal. Hari Disabilitas Internasional memiliki latar belakang yang kuat, di antaranya tercermin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 yang mengatur tentang penyandang disabilitas di Indonesia. Dalam undang-undang ini, disabilitas terbagi menjadi empat kategori yaitu disabilitas fisik, intelektual, sensorik, dan mental. Undang-undang ini juga menegaskan penyandang disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan termasuk pendidikan. Universitas Terbuka (UT) menjadi salah satu institusi Pendidikan yang mempraktikkan inklusivitas secara nyata. Melalui sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), UT menawarkan fleksibilitas yang mendukung mahasiswa dengan keterbatasan fisik maupun sensorik untuk tetap mengejar mimpi. Contoh nyata, Asnat Dimu Rehe yang akrab disapa Nana, adalah salah satu mahasiswa disabilitas UT Bandung. Dia berbagi pengalaman tentang fleksibilitas yang ditawarkan UT
15 Agustus 2024
Beasiswa Full buat Disabilitas? UT Bikin Semua Bisa Kuliah! KOMPAS.com – Universitas Terbuka (UT) menjadi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air yang berhasil bermetamorfosis menjadi kampus inklusif. Terbuka bagi semua kalangan, UT memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk mengenyam pendidikan tinggi, termasuk penyandang tunanetra. Tak tanggung-tanggung, UT turut memberikan beasiswa penuh kepada penyandang tunanetra untuk menuntaskan pendidikan di kampus ini. Atas upaya tersebut, UT mendapat penghargaan dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) karena dinilai berhasil memberdayakan generasi muda tunanetra di Tanah Air. Penghargaan tersebut diberikan kepada Wakil Rektor UT Rahmat Budiman dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) ke-X di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat (Jakbar). Adapun aksi pemberdayaan diwujudkan UT dengan memberikan beasiswa penuh kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini. Rahmat mengatakan, UT berkomitmen menyediakan akses pendidikan tanpa batas kepada masyarakat. “Terima kasih kepada Pertuni atas penghargaan yang diberikan. Sejak 2021, UT sudah memberikan beasiswa penuh buat tunanetra yang ingin kuliah.
30 Juli 2024
I Wayan Sukarmen, Disabilitas yang Jago Bahasa Inggris GIANYAR, NusaBali – Sekretaris Yayasan Cahaya Mutiara Ubud di Banjar Kawan Tengah, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, I Wayan Sukarmen, 25, sangat fasih berbahasa Inggris. Penyandang disabilitas asal Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini selalu dipercaya sebagai juru bicara setiap ada kunjungan dari masyarakat, pejabat, maupun wisatawan asing. Dari atas kursi roda, Sukarmen dengan percaya diri menjelaskan berbagai program yayasan yang beranggotakan 42 penyandang disabilitas. Anak bungsu dari 5 bersaudara ini mengaku ingin menjadi penyiar radio atau MC. Sukarmen punya semangat untuk meraih sukses di masa depan. Pemuda kelahiran 4 Desember 1998 ini sekarang sedang menempuh kuliah di Universitas Terbuka Jurusan Ilmu Komunikasi. Sukarmen menyukai bahasa Inggris sejak SD. “Saya bersyukur sejak SD sampai SMK bisa sekolah di sekolah formal. Selama itu saya terus mengasah kemampuan bahasa Inggris,” jelasnya, Senin (29/7). Sukarmen semakin terlatih karena yayasan sering mendapat kunjungan
15 Agustus 2024
Beasiswa Full buat Disabilitas? UT Bikin Semua Bisa Kuliah! KOMPAS.com – Universitas Terbuka (UT) menjadi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air yang berhasil bermetamorfosis menjadi kampus inklusif. Terbuka bagi semua kalangan, UT memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk mengenyam pendidikan tinggi, termasuk penyandang tunanetra. Tak tanggung-tanggung, UT turut memberikan beasiswa penuh kepada penyandang tunanetra untuk menuntaskan pendidikan di kampus ini. Atas upaya tersebut, UT mendapat penghargaan dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) karena dinilai berhasil memberdayakan generasi muda tunanetra di Tanah Air. Penghargaan tersebut diberikan kepada Wakil Rektor UT Rahmat Budiman dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) ke-X di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat (Jakbar). Adapun aksi pemberdayaan diwujudkan UT dengan memberikan beasiswa penuh kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini. Rahmat mengatakan, UT berkomitmen menyediakan akses pendidikan tanpa batas kepada masyarakat. “Terima kasih kepada Pertuni atas penghargaan yang diberikan. Sejak 2021, UT sudah memberikan beasiswa penuh buat tunanetra yang ingin kuliah
03 Juli 2024
Sosok Reza Agustian Mahasiswa Disabilitas Berhasil Raih Sarjana Komunikasi, Bercita-cita Jadi Guru SURYA.CO.ID – Sosok mahasiswa disabilitas Universitas Terbuka (UT) Pangkalpinang baru-baru ini jadi sorotan karena berhasil menyelesaikan studi program sarjana. Mahasiswa bernama Reza Agustian (27) ini resmi menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi setelah mengikuti prosesi wisuda di Hotel Novotel, Bangka, Minggu (30/6/2024) lalu. Ia menyelesaikan masa studi selama 4 tahun 5 bulan, dengan predikat memuaskan. Meski tidak bisa melihat alias buta, Reza tak pernah menyerah untuk belajar. Ia memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membantunya belajar. Tak lupa dengan dorongan dari orang tua yang terus mendukungnya. “Tau info kuliah ini awalnya dari radio, saya ambil Ilmu Komunikasi ini karena saya juga tergabung di organisasi tuna netra, dan disini saya ingin teman-teman disabilitas dan tuna netra bisa berjuang bersama,” ungkap Reza dikutip dari Bangkapos.com
31 Juli 2024
Sejak Pertama Kali Diluncurkan, 3.647 Mahasiswa Dapat Beasiswa Banyuwangi Cerdas Tahun ini juga disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024. Tahun ini juga disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024. Pemkab Banyuwangi terus mengalokasikan anggaran beasiswa bagi para mahasiswa dari kabupaten tersebut. Sejak diluncurkan pada 2011, beasiswa kuliah yang diberi nama beasiswa “Banyuwangi Cerdas” itu telah dinikmati 3.647 mahasiswa. Tahun ini, juga disediakan beasiswa bagi 269 mahasiswa baru tahun ajaran 2024. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Banyuwangi Cerdas diperuntukkan bagi anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, dan disabilitas berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. “Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Ipuk
03 Juli 2024
Sosok Reza Agustian Mahasiswa Disabilitas Berhasil Raih Sarjana Komunikasi, Bercita-cita Jadi Guru SURYA.CO.ID – Sosok mahasiswa disabilitas Universitas Terbuka (UT) Pangkalpinang baru-baru ini jadi sorotan karena berhasil menyelesaikan studi program sarjana. Mahasiswa bernama Reza Agustian (27) ini resmi menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi setelah mengikuti prosesi wisuda di Hotel Novotel, Bangka, Minggu (30/6/2024) lalu. Ia menyelesaikan masa studi selama 4 tahun 5 bulan, dengan predikat memuaskan. Meski tidak bisa melihat alias buta, Reza tak pernah menyerah untuk belajar. Ia memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membantunya belajar. Tak lupa dengan dorongan dari orang tua yang terus mendukungnya. “Tau info kuliah ini awalnya dari radio, saya ambil Ilmu Komunikasi ini karena saya juga tergabung di organisasi tuna netra, dan disini saya ingin teman-teman disabilitas dan tuna netra bisa berjuang bersama,” ungkap Reza dikutip dari Bangkapos.com
Anti-harassment policy for staff and students
TBA…